TENTANG BERBICARA, MENULIS DAN PLAGIATISME |
Mungkin “kata yang tak sepatutnya dikatakan ketika kita membicarakan sebuah kebenaran”, yah ini tentang petuah yang diajarkan padaku oleh seniorku. Dan dalam pemikiran yang rasional memang itu sebuah kebenaran, bahkan referensi tentang sebuah hipotesis haram bagi kata “mungkin” (itu dalam buku ,panduan skripsiku dan kata dosen pengujiku) hehehe. Tapi dalam realitas yang saya jalani , semua bisa terjadi dan kadang logika kita di hempaskan oleh keadaan yang sangat sering berubah-ubah. Itulah mengapa teori orang-orang cerdas terdahulu dapat dipatahkan pada zaman sekarang karena kadang berbanding terbalik dengan realitas yang ada kecuali berbicara tentang agama yah saya tidak bisa berbicara panjang lebar karena saya percaya bahwa teori tentang kebenaran yang hakiki dan abadi ada dalam AL-QUR’AN.
Satu hal juga yang pernah saya baca dalam sebuah postingan teman facebookku, katanya “dalam menulis itu butuh EYD yang baik dan benar (tanda baca juga di tempatkan pada tempatnya”, yah bagiku sih itu tentang masalah komunikasi dan tidak menutup kemungkinan apa yang kita tulis dengan EYD yang sempurna tak mampu dimengerti oleh sang pembaca apalagi orang awam. Dan dalam arti kata “KOMUNIKASI” menurut pemahaman saya dengan realita yang saya jalani, komunikasi adalah saling mengerti antara subjek dan objek. Yah ini persepsi saya dan tentang kebenarannya tergantung dari pemahaman kalian juga karena inilah komunikasi. Bagiku tak ada salahnya bagi mereka yang menulis dengan bebas karena itulah ekspresi diri mereka, tidak usah di hakimi dengan sebuah teori yang membuatnya tak ingin menulis lagi. Saya lebih senang jika mereka mengerti dengan apa isi dan makna dari tulisan saya bukan mengerti akan bagaimana tata kata dan ejaan saya yang wajib sesuai dengan teori yang mereka jadikan sebuah ideology tentang tulis menulis.
Dan untuk yang satu ini, masalah “PLAGIATISME”, kalau menurut saya pribadi boleh publikasikan yang kita copas asal tetap cantumkan sumber dalam postingan yang kita copas tersebut. Dan bagiku sebenarnya itu bukan sebuah copas tapi share dalam bahasa yang beretika jika caranya share-nya juga beretika, tapi jika memang hanya bisa copas dan tak beretika maka itulah yang pantas di sebut sebagai “PLAGIAT” dan itu juga sudah melanggar etika pers ( hehhehe). Berbanggalah jika ada yang share apa yang kita tlah kita ciptakan karena itu buktinya kalau masih ada yang peduli dengan karya kita. Tapi bagiku tetap semangat tuk menciptakan sebuah karya walau mungkin nantinya akan di copas oleh orang yang tak bertanggung jawab dan juga sebaliknya di share oleh orang-orang yang beretika dan bertanggung jawab karena dengan itu karya kita akan mendunia karena kepuasan sebuah seni adalah ketika karya kita dapat di nikmati oleh semua manusia.
0 comments:
Post a Comment